Sabtu, 10 September 2011

Manfaat spiritual dan kesehatan dari Puasa Ramadan

Oleh: Shahid Athar, MD

Saat dimulainya Ramadhan, Muslim diseluruh dunia mulai berpuasa dari Subuh sampai Maghrib setiap hari selama 30 hari sebagaimana diperintahkan oleh Qur'an:

"Hari orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (Q.S. Al Baqarah, 2: 183)

Kata takawa memiliki beberapa arti, diantaranya merasa diawasi oleh Tuhan, takut kepada Tuhan, kesalehan dan menahan diri. Jadi kita diminta untuk berpuasa setiap hari selama satu bulan dari Subuh sampai Maghrib dan menghindari makan, minum, hubungan suami istri dan pembicaraan yang vulgar selama waktu tersebut. 

Mengapa kita harus berpuasa? Kita sudah mengalami bahwa godaan dan kehidupan dunia cenderung mencemari kesucian dan kesederhanaan kita. Jadi kita memuaskan diri kita dengan makan terus menerus, ngemil dan mengunyah sepanjang hari, menyebabkan kegemukan. Kita meminum terlalu banyak kopi, atau teh, atau minuman berkarbonasi.

Sebagian orang yang suka dengan seks tidak dapat jauh dari seks kecuali mereka melakukannya paling tidak setiap hari atau lebih sehari. Bila kita berdebat, kita mengesampingkan kesopanan kita dan berbicara kasar dan berkelahi. 

Sekarkang bila seseorang berpuasa, dia tidak dapat melakukan semua itu. Bila dia melihat makanan yang membuatnya berliur, dia tidak dapat mencicipinya dan dia harus menghentikan kebiasaan ngemil dan mengunyah sebagaimana meninggalkan merokok. Kita tidak minum kopi, teh atau Coke secara terus menerus. Keinginan seks juga berkurang dan bila diprovikasi untuk berkelahi, dia berkata, "Saya sedang berpuasa, saya tidak bisa menyambut provokasi anda". Untuk mencapai kesadaran terhadap Tuhan atau kedekatan dengan Tuhan, kami menyarankan untuk melakukan shalat sunat dan membaca Qur'an.

Manfaat medis dari Ramadhan
Muslim tidak berpuasa karena manfaat medis yang merupakan keuntungan tambahan. Puasa sudah digunakan oleh para pasien untuk mengatur berat badan, untuk mengistirahatkan saluran pencernaan dan untuk menurunkan kadar lemak. Ada berbagai efek samping dari puasa total sebagaimana "crash diet". Puasa yang Islami berbeda dengan rencana diet karena pada puasa Ramadhan tidak ada malnutrisi atau asupan kalori yang tidak adekuat. Asupan kalori dari Muslim selama Ramadhan agak dibawah pedoman kebutuhan gizi. Sebagai tambahan, puasa Ramadhan dilakukan secara sukarela dan tidak diresepkan oleh dokter. 

Ramadhan adalah bulan pengaturan diri dan latihan diri, dengan harapan bahwa latihan ini akan berlangsung terus diluar Ramadhan. Jika pelajaran yang diperoleh saat Ramadhan, baik dalam masalah asupan gizi atau kebaikan, dilakukan sesudah Ramadhan, makan efeknya akan berlangsung lama. Selain itu, jenis makanan selama Ramadhan tidak ada kriteria dari "crash diet" seperti hanya protein atau hanya buat. Semuanya diijinkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang mencukupi. Perbedaan antara puasa total dengan Ramadhan adalah saat makan; selama Ramadhan, kita pada dasarnya kehilangan makan siang dan makan pagi lebih dini dan tidak makan sampai Maghrib. Tidak minum selama 8-10 jam tidak berarti buruk bagi kesehatan dan faktanya, hal tersebut menyebabkan konsentrasi dari semua cairan dalam tubuh, menyebabkan dehidrasi ringan. Tubuh memiliki mekanisme konservasi air; pada kenyataannya, telah dibuktikan bahwa dehidrasi ringat dan konservasi air, paling tidak pada tumbuhan, memperbaiki usia harapan hidupnya. 

Efek fisiologis dari puasa meliputi menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol dan menurunkan tekanan darah sistolik. Kenyataannya, puasa Ramadhan merupakan rekomendasi yang ideal untuk terapi dari diabetes non insulin yang ringan sampai sedang dan stabil, kegemukan, dan hipertensi esensial. 

Tahun 1994 Kongres Internasional pertama tentang "Kesehatan dan Ramadhan", diselenggarakan di Casablanca, memasukkan 50 penelitian mendalam tentang etik medis dari puasa. Ketika perbaikan dalam berbagai kondisi medis sudah diamati; meskipun demikian, puasa tidak memperburuk kesehatan pasien atau kondisi medis dasar mereka. Pada sisi yang lain, pasien yang menderita penyakit berat, apakah itu diabetes tipe I atau penyakit arteri koroner, batu ginjal, dan lain-lain, diijinkan untuk tidak berpuasa dan tidak disarankan untuk berpuasa. 

Ada juga manfaat psikologis dari puasa. Ada kedamaian dan ketenangan bagi mereka yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Permusuhan pribadi sangat sedikit, dan tingkat kejahatan berkurang. Muslim mendapat nasihat dari Rasulullah yang mengatakan, "Jika seseorang mengajak kamu untuk berkelahi, katakan saya sedang berpuasa."

Perbaikan psikologis ini dapat dihubungkan dengan makin baiknya kestabilan glukosa darah selama berpuasa sebagaimana hipoglilkemia sesudah makan, mengarah pada perubahan perilaku. Ada efek tambahan dari puasa sunat diwaktu malam. Hal ini tidak hanya membantu untuk memperbaiki pemanfaatan makanan tetapi juga membantu memanfaatkan energi. Ada sekitar 10 kalori yang dikeluarkan untuk setiap rakaat shalat. Tentu saja, kita tidak shalat untuk olahraga, tetapi gerakan ringan dari sendi dengan pemanfaatan kalori tambahan merupakan bentuk yang lebih baik dari olahraga. Serupa dengan itu, membaca Qur'an tidak hanya menghasilkan ketenangan hati dan pikiran, tetapi memperbaiki ingatan.

Satu dari malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan disebut sebagai Lailatul Qadar dimana para malaikat turun, dan setiap do'a akan dikabulkan. 

Puasa adalah ibadah khusus yang hanya antara manusia dan Tuhan karena tidak ada yang mengetahui apakah seseorang itu benar-benar berpuasa. Tuhan berfirman dalam satu hadits Qudsi bahwa "Puasa untuk-Ku dan hanya Aku yang akan membalasnya". Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW telah bersabda, "Jika seseorang tidak meninggalkan perkataan dan sikap yang buruk, Tuhan tidak memerlukan lapar dan dahaganya". Selamat Ramadan untuk semua Muslim.

Shahid Athar M.D. is Clinical Associate Professor of Internal Medicine and Endocrinology, Indiana University School of Medicine Indianapolis, Indiana, and a writer on Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar