Rabu, 18 Juli 2012

Ramadhan - Hadiah Dari Allah



Nouman Ali Khan memulai ceramahnya dengan menceritakan kedudukan ayat Ramadhan dalam surat Al-Baqarah. Ayat-ayat dalam surat Al-Baqarah banyak bercerita teerhantang kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Bani Israil dan hukuman yang mereka terima.

Penolakan Bani Israil terhadap Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah karena Rasulullah bukan berasal dari Bani Israil. Padahal bila dilihat dari silsilahnya maka Israil (Ya'qub) adalah anak Ishaq dan Ishaq adalah anak Ibrahim. Rasulullah adalah keturanan Ismail yang juga anak dari Ibrahim. Jadi sebenarnya Bani Israil dan Nabi Muhammad SAW adalah dari keturunan yang sama yaitu anak cucu Ibrahim.

Dalam 2: 133 digambarkan kisah saat Israil (Ya'qub) akan meninggal dunia, beliau menanyakan kepada anak-anaknya (Bani Israil) tentang apa yang akan mereka sembah ketika dia (Ya'qub) meninggal? 12 orang anak Ya'qub menjawab bahwa mereka akan menyembah Tuhan beliau, Tuhan bapak-bapaknya, Ibrahim, Ismail dan Ishaq. Dalam jawabannya, mereka mendahulukan Ismail dari Ishaq, jadi seharusnya hal sama juga dilakukan oleh keturanan Israil.

Dalam 2: 142 Allah menggambarkan Bani Israil yang memprotes pemindahan kiblat dari Masjid Aqsha ke Masjid Haram sebagai orang yang bodoh. Seharusnya kalau mereka tidak mengakui kebenaran Islam, seharusnya mereka tidak peduli kemana orang Islam akan menghadap ketika shalat. Tapi karena mereka mengakui kebenaran Islam dalam hati mereka, mereka tergerak untuk mempertanyakan alasan kepindahan kiblat tersebut.

Kiblat adalah pusat yang darinya bisa terbentuk sebuah negara. Ketika kiblat dipindahkan dari Yerusalem ke Mekkah, maka negara baru akan terbentuk di Mekah. Perayaan berdirinya negara baru tersebut adalah Ramadhan dimana perayaannya berlangsung selama 30 hari.

Allah memerintahkan kita berpuasa agar memperoleh takwa. Lapar dan dahaga serta hubungan seks yang ditahan selama bulan Ramadhan dalam rangka mematuhi Allah SWT membuat kita bisa mendapatkan takwa. Sebagai bulan latihan, puasa dimudahkan bagi kita, karena pada bulan ini musuh terbesar kita yaitu setan sedang dibelenggu, jadi suasana latihan ini sangat kondusif untuk mewujudkan takwa. Karena takwa bukanlah sesuatu yang datang dengan serta merta, maka Allah mengulang kata takwa ini dalam Qur'an sebanyak 200 kali.

Dalam 2: 186 Allah sebagai Rabb menawarkan kepada budaknya (manusia) untuk meminta kepadanya. Allah bahkan siap untuk mengabulkan permintaan (do'a) hamba-Nya meskipun hamba tersebut belum berdo'a. Allah menyediakan kesempatan spesial kepada setiap hamba-Nya untuk berdo'a kepadanya. Bahkan Allah akan dengan segera mengabulkan permintaan hamba-Nya. Namun ada satu hal yang harus kita ingat yaitu tentang bentuk pengabulan do'a. Kita serahkan kepada Allah tentang bagaimana Dia akan mengabulkan permohonan kita, karena Dia adalah Zat Yang Maha Mengetahui tentang apa yang terbaik untuk kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar